Translate

Sabtu, 22 November 2014

Kumismu




Aimy tetap diam saat ciuman bibir menyentuh pipinya dua kali pagi ini.
” beda”, pikirnya setengah sadar,lalu terlelap lagi memeluk guling setelah mengusap pipinya sendiri.


"Sayang..kamu dimana?",
“Kamar mandi!,sarapanmu di belakang”.
Aimy berjalan ke belakang ,”tumben dia yang siapin?”,  

Sari kacang hijau,buah,nasi goreng tersaji manis.”Hhmmm..merasa bersalah yaa pulang larut terus?” guman Aimy.

 ***
“Aku berangkat, sayang”, ucapnya dari belakang sambil mencium punggung Aimy dan berlalu.

“Eehh..iya..”, kaget Aimy meletakkan sendok menggaruk punggungnya gatal. ”Mass..!” Suaminya sudah tidak terlihat, ”Aneh..”

Di luar Tarra mengangkat telepon dari Terro kembarannya yang tak berkumis,
”Aimy masih ngambek?,sore nanti bilang padanya aku pulang besok ”.

Terro meneruskan lemburannya yang masih menumpuk.



Kamis, 20 November 2014

senyum


tuturkatanya lembut lugas jelas,sesekali ada lelucon ringan pencair suasana.
senyum simpul dan lirikan mata yang ditujukannya padaku,
ups!..membuatku malu setengah mati.senyuman itu seolah berkata ,
" kapan kamu akan tinggalkan tabiat kekanakkanmu?,kapan kamu mau dewasa?,terimalah,bersabarlah".
spontan saja pikiranku berontak tak terima,
" aduuhh..itu sulit kulakukan,berapapun umurku dulu kini dan nanti".
aku seolah anak kecil yang merengek berkeluhkesah tak berdaya,saat sowan dihadapannya.
"atau bolehkah aku memohon,jangan melirikku dengan senyum mematikan itu?".
belum selesai pikiranku memprotes beliau berkata ,
"awakmu kui sumeh gawe seneng sing nyawang,mosok iyo ora iso nyenengno awakmu dewe.."
kali ini beliau tersenyum lebih lebar sedikit ditahan tapi pandangannya entah kemana.

~ terimakasih sudah demikian sabar mengingatkan,membimbingku selama ini.
terimakasih,terimakasih,terimakasih

Kamis, 15 November 2012

padamu putraku

sayangku............
begitu putih bersih rautmu
saat kau lahir dari rahimku

cintaku..........
kusambut hadirmu dengan tangis bahagiaku
serta takjub keajaiban wujud mempesonamu
bersujud syukur aku pada NYA

buah hatiku..........
masa kecilmu telah lampau
datang berganti masa remaja kini
saatya kau tau......
hidup tak selalu indah
hidup tak selalu mudah
keinginan harapan tak selalu wujud nyata
terkadang aral melintang duka menerpa tangis tiba
jalani lampaui semua dengan kebaikan kebenaran

malaikatku.............
maafkan ibu bila tak selalu bisa membahagiakan membanggakan
memenuhi semua ingin anganmu

pangeranku.........
mantapkan langkahmu bulatkan tekatmu
kuatkan hatimu besarkan jiwamu
yakinlah cita-cita muliamu akan terwujud
ibu senantiasa dekapmu di setiap detak jantungmu
nafasku jiwa ragaku memelukmu dalam tiap doa malamku
Ya Robbi....ridhoilah putraku


Kamis, 01 November 2012

sungguh aku


diamku.....mengharapkan kau
gelisahku......memikirkan kau
rinduku.......bertemu dengan kau
debaran jantungku saat melihatmu
senyumanku saat menyapamu
tawa riangku saat dihadapanmu

tangis sedihku....
sungguh aku......
teramat dalam...
mencinta kau....


Selasa, 30 Oktober 2012

tak perlu


tak perlu katakan apapun
padaku tentang rasamu....
cukuplah tatapan mata lembut nan teduhmu
melumerkan dingin beku jiwaku

jangan bicara apa-apa lagi
caramu berusaha sembunyikan senyum indahmu
saat bertemu itulah bahagiaku

tanpa ungkapan hati
seluruh bahasa tubuhmu menggetarkanku
mengungkap fikiran dan hendakmu

tak perlu bicarakan rasa
tak perlu ungkapkan hati lewat kata
bagiku jelas terbaca terasa dalam

cukuplah seperti ini
seharusnya memang ini
resapi hayati nikmati yang ada
terima saja karena kau dan aku
pemilik bagi hati jiwa yang lain






Sabtu, 27 Oktober 2012

belahan

taukah dua itu satu
atau satu itu banyak beberapa
ada banyak macam hal sebenarnya satu

taukah sanggup itu tak boleh
atau boleh tapi dibenci
bila kau sanggup dan boleh
lalu dibenci apa yang akan kau lakukan

jika kau dua tiga empat atau lima tapi satu
pertanggungjawaban dunia dan akhirat
takutlah dibenci
terima semua kalah menang benar salah
sedih senang jalani saja........

 

Kamis, 25 Oktober 2012

bicara pada rasa



ada saatnya tersenyum tipis
berasa semburat getir di dada
atau tertawa lepas tanpa beban
tapi tersimpan pilu menggebu
dalamnya kalbu

lalu saat begitu bahagia mengharu
tangis tak terbendung pasti ternyatakan

tertunduk diam membisu
memerah rona raut muka
menahan malu sekaligus bahagia
pada cinta tak tertolak

tatap mata tajam menghujam
sorot berkilat menakutkan
amarah benci berbaur sempurna
disitulah bersemayam ketakutan terdahsyat

cinta bahagia sedih duka pilu benci rindu amarah
semua tentang rasa 
hidup ini adalah rasa
semua tak terkata dan dikata juga rasa
diam sejenak pejamkan mata jujurlah
merasakan lalu tersenyumlah dan
semua akan baik-baik saja