padamu putraku

sayangku............
begitu putih bersih rautmu
saat kau lahir dari rahimku

cintaku..........
kusambut hadirmu dengan tangis bahagiaku
serta takjub keajaiban wujud mempesonamu
bersujud syukur aku pada NYA

buah hatiku..........
masa kecilmu telah lampau
datang berganti masa remaja kini
saatya kau tau......
hidup tak selalu indah
hidup tak selalu mudah
keinginan harapan tak selalu wujud nyata
terkadang aral melintang duka menerpa tangis tiba
jalani lampaui semua dengan kebaikan kebenaran

malaikatku.............
maafkan ibu bila tak selalu bisa membahagiakan membanggakan
memenuhi semua ingin anganmu

pangeranku.........
mantapkan langkahmu bulatkan tekatmu
kuatkan hatimu besarkan jiwamu
yakinlah cita-cita muliamu akan terwujud
ibu senantiasa dekapmu di setiap detak jantungmu
nafasku jiwa ragaku memelukmu dalam tiap doa malamku
Ya Robbi....ridhoilah putraku

sungguh aku

diamku.....mengharapkan kau
gelisahku......memikirkan kau
rinduku.......bertemu dengan kau
debaran jantungku saat melihatmu
senyumanku saat menyapamu
tawa riangku saat dihadapanmu

tangis sedihku....
sungguh aku......
teramat dalam...
mencinta kau....

tak perlu

tak perlu katakan apapun
padaku tentang rasamu....
cukuplah tatapan mata lembut nan teduhmu
melumerkan dingin beku jiwaku

jangan bicara apa-apa lagi
caramu berusaha sembunyikan senyum indahmu
saat bertemu itulah bahagiaku

tanpa ungkapan hati
seluruh bahasa tubuhmu menggetarkanku
mengungkap fikiran dan hendakmu

tak perlu bicarakan rasa
tak perlu ungkapkan hati lewat kata
bagiku jelas terbaca terasa dalam

cukuplah seperti ini
seharusnya memang ini
resapi hayati nikmati yang ada
terima saja karena kau dan aku
pemilik bagi hati jiwa yang lain

belahan

taukah dua itu satu
atau satu itu banyak beberapa
ada banyak macam hal sebenarnya satu

taukah sanggup itu tak boleh
atau boleh tapi dibenci
bila kau sanggup dan boleh
lalu dibenci apa yang akan kau lakukan

jika kau dua tiga empat atau lima tapi satu
pertanggungjawaban dunia dan akhirat
takutlah dibenci
terima semua kalah menang benar salah
sedih senang jalani saja........

 

bicara pada rasa

ada saatnya tersenyum tipis
berasa semburat getir di dada
atau tertawa lepas tanpa beban
tapi tersimpan pilu menggebu
dalamnya kalbu

lalu saat begitu bahagia mengharu
tangis tak terbendung pasti ternyatakan

tertunduk diam membisu
memerah rona raut muka
menahan malu sekaligus bahagia
pada cinta tak tertolak

tatap mata tajam menghujam
sorot berkilat menakutkan
amarah benci berbaur sempurna
disitulah bersemayam ketakutan terdahsyat

cinta bahagia sedih duka pilu benci rindu amarah
semua tentang rasa 
hidup ini adalah rasa
semua tak terkata dan dikata juga rasa
diam sejenak pejamkan mata jujurlah
merasakan lalu tersenyumlah dan
semua akan baik-baik saja

perisai petarung

ambil nafas!!
selalu saat menyerang lawan
adalah kekuatan pukulan
atur kendalikan nafas
sebelum kau tersenggal kehabisan
udara paru lalu kekalahan pasti

atur posisi!!
saat bertarung pelajari pilih lawan
tukar posisi dan jurus saat terjepit terhimpit
selalu ada cara cari upayakan
jangan biarkan kau mati terkunci lawan
tamat tak kuasa gerak


hadapi pertarungan!!
segera atau nanti persiapkan sekarang
jangan sekali berfikir menghindar
apalagi sembunyi dibalik apapun
tak kan pernah tau kalah atau menang
lakukan selalu hasil bermakna keduanya
atau sebut dirimu pecundang

yakinkan diri!!
berfikir hanya untuk menang
tak hanya kau aku dia mereka
semua punya problema
semua punya pertarungannya masing-masing

ambil nafas atur posisi hadapi lawan
jangan jadikan pertarungan untuk menyakiti lawan
jadilah kau pemenang pertarunganmu

senandung rindu digenteng

tiiinngg.....tiinng
ting...ting...ting...ting
ting ting ting ting ting ting
tingtingtingtingtingtingtingting

kupejam mata dengan senyumku
kunikmati sungguh riuh riangnya
nyanyian genteng rumah semalam
merdu harmonis bersemangat
sepertinya mereka telah amat dahaga
merindukan hujan sekian lama

masih kupejam mata
kutarik nafas panjang dengan senyumku
tercium aroma tanah sangat khas....
angin lembut udara nan sejuk menyegarkan
membuai panas gerah tubuhku

semua membaur sempurna
hujan dinanti diharap telah tiba
genteng bernyanyi,tanah wangi,udara
sejuk segar itulah wujud syukur mereka 
atas rahmatNYA

pelan kubuka mata sejenak terpaku
kutatap diri sendiri
kutanya apa wujud syukurmu....
aku....betapa kecil dan kerdilnya
tak berarti apa-apa
tak sekecil apapun aku pantas untuk megeluh

ya ALLAH....
betapa hinanya aku
apa yang sanggup aku haturkan padaMU
selain wujud kotor penuh dosa dan sedikit amal baikku
tak sekecil apapun aku pantas mengingkari kasihMU
hanya padaMU aku berharap
duhai...PENGUASA jagad raya



 

asa cinta

cinta itu ada
cinta itu punya kekuatan
dahsyat revolusioner

cinta itu modal utama hidup
ah...klise sekali!
ada lagi...
dihadapan cinta keajaiban terjadi
dimana ada cinta disitu tumbuh harapan

cukupkah...?
tanpa tau cara memahami,memelihara,
menjaga,memupuk,memperkuat,
mempertahankan,mengerti benar hakikatnya

itu ternyata lebih utama dari cinta sendiri

tak ada yang abadi
atas nama apapun di dunia ini
aku percaya...
cinta memperhalus budi

dia

bagaimana bisa!
manusia seidealis seperti dia
demi sebuah cinta...?
apa yang ada dalam pikiran dia
atau apa yang sedang dia alami
saat itu

kalimat-kalimat dia sungguh berbahaya
bahkan mungkin menyesatkan
menginspirasi seseorang berbuat penuh emosi
tanpa pikir panjang dalam rasionalitas nyata

dia pemimpi sejati
ironisnya....aku percaya dia
kata-kata dia terjadi padaku

bulan

cantik....
anggun....
berkharisma....
bersinar terang

takjub
kagum
betah memandangnya

saat malam tiba
sunyi...sepi... gelap
langit hitam pekat

saat itu dia datang
membawa cahaya dan
nuansa terang ditengah  kegelapan

bintang ada menemaninya
kadang banyak tapi selalu tampak kecil

aku ingin bagai bulan
cahaya dalam kegelapan
harapan dalam kesedihan
pelita bagi jiwa yang kelam
jalan keluar dari kesesatan

kau

pancaran mata kau
begitu lembut menatapku
beberapa saat dalam dialog
tentang hidup

sorot mata kau
begitu dalam berarti
melelehkan egoku
saat berusaha membantah

pandangan mata kau
begitu damai menyejukkanku
lensa pelapispun tak mampu
menutupi

mengingat mata kau
begitu teduh batinku
aku tersenyum terasa jiwaku
teraliri getar kedamaian yang kucari
membimbingku dalam pencarian makna

itukah cahaya iman
begitu lembut namun terasa kuat menghujam qolbuku
aku merindukan tatapan kau
teruslah menatapku seperti kau
walau tak bersama kau

seribu tanya (2)

dirasa....
pedih harus tersenyum
tangis harus tertawa
sedih harus gembira
duka harus suka
derita harus bahagia

mati hilang rasa
semua tak berasa
tak ada apa-apa
mengapa....

seribu tanya

adalah.... 
baik untuk baik
buruk untuk buruk

adalah....
baik bertemu buruk
buruk bertemu baik

adalah....
baik dibalas buruk
buruk dibalas baik

adalah....
baik dianggap buruk
buruk dianggap baik

adalah....
baik diselimuti buruk
buruk diselimuti baik

adalah...
baik jadi buruk
buruk jadi baik

adalah...
tak mengerti lagi
apa baik apa buruk
siapa ,mengapa,dimana
baik dan buruk berada

lelah

terdiam bisu
terpaku gerak
terlena tipu
terayun dera
terbayang siksa

terjatuh dalam
terhempas harap
tertatih jejak
tersenggal nafas
terhenti kata

ternoda cinta
terlalu lama

di balikmu

debaran lembut
rasa memiliki

bau tipis melekat kuat
ingin kusandarkan
kesadaran jiwa raga
saat ku melihat dan merapat
lekat dipunggungmu

melihat raut wajah hampa
menatap mata kosong
rona muka tak berarti
dan guratan putus asa

aku benci
saat melihat dan berhadapan
tepat dimukamu

perjalanan seorang hypokrit (6)

aku
menginginkan semuanya
aku
harus menerima kekalahan,kelemahan
aku
berusaha bertahan

sekarang berilah
aku
kekuatan,kebaikan, harapan,
keindahan mimpi,imajinasi,khayalan
tentang sebuah pohon kehidupan
ditanam dengan benih cinta
tumbuh bersemi
semakin subur dengan sembulan
sekuntum bunga indah kelak
menjadi buah termanis dan ternikmat
yang pernah kurasakan

aku
melihat surga
dalam kematianku
hypokritkah aku ?..........

perjalanan seorang hypokrit (5)

aku
dalam kerancuanku sendiri
menganggap diri ini
hanya
seorang budak
hanya
punya kewajiban tanpa hak
hanya
harus patuh tanpa boleh
menuntut apa-apa

sakitnya
bagai kutelan duri yang
terus tumbuh di jantung hatiku
dan bercabang-cabang

perjalanan seorang hypokrit (4)

dalam ku berjalan
memperoleh dan mewujudkan kebenaran

aku
sering berfikir untuk mengakhiri

aku
ingin terbebas
dari hirarki seorang perempuan
kerdil kebebasan di timur
meski di luar sana
sebagian mereka menyerukan
emansipasi dan feminitas
kenyataan belum menghendaki

mengakhiri
mungkin hanya seperti meminum
jamu pahit tapi mengobati sakit

aku
menentukan hidupku sendiri

perjalanan seorang hypokrit (3)

bayangkan
jika kau mengetahui sebuah kebenaran yang hakiki
tapi kau harus menutup mulutmu rapat-rapat
sementara waktu terus berlalu
kebenaran itupun terus menyiksamu
dimanapun kau berusaha sembunyi
sanggupkah kau terus bertahan?

sampai kapan
kau akan terus bernaung dalam kemunafikan yang
sebenarnya teramat kau benci 
karena itu bukan bagian darimu
....sampai ajal menjemputmu?.....

perjalanan seorang hypokrit (2)

aku
dengan keterbatasanku
sebagai perempuan dalam intimidasi adat
norma ketimuran,semakin terpojok
terpuruk tanpa daya

aku
menginginkannya darimu
tapi aku melihat kerapuhan,kebingungan,
ketidakpastian,mata yang menerawang kosong
dan keputusasaan
lalu apa yang kudapat
mimpi buruk itu semakin nyata

aku
semakin penasaran dengan jawaban itu
kudapatkan beribu-ribu kata yang menghasilkan
perenungan,pemahaman,dan kesadaran lebih mendalam
tentang keruhnya sebuah batin
semua itu semakin kutakmampu mentoleransi keadaanku

perjalanan seorang hypokrit (1)

kisah cinta
dalam kemelut emosi jiwa muda penuh amarah
idealisme terlalu tinggi,kegairahan tak terkendali
hilang semua arah tak tahu lagi apa yang telah terjadi

aku seperti
menerima segelas madu murni lalu
kuminum dengan segenap hati dan senyum di bibir
tanpa kutau
dalam madu manis itu terkandung racun maha dahsyat
pahit getir menggerogoti tubuh,mencabik-cabik jiwa
mengkoyakkan seluruh asa
dan cinta itu tetap ada

kini dalam perjalanannya
aku dengan kehausan batinku akan sentuhan spiritual
yang tak terbendung berusaha keras mencari makna dan jawaban
atas berlaksa pertanyaan tentang hidup
berjalan kesana-kemari belum juga

kutemukan apa-apa 

masa kecil

adalah....
masa keemasan pertumbuhan
fisik dan mental
mengundang takjub

adalah....
masa kejayaan nyata
senyum,ceria,canda,tawa
tak ada duka meski hidup
tak selalu suka
mengundang gembira

adalah....
kebahagiaan sejati
salah,benar,baik,buruk
selalu penuh kasih dan sayang
tanpa batas
mengundang cinta



adalah....
masa kini dan nanti
selalu dihadapi bagai
masa itu,ingatkah

ah,indahnya hidup ini

november 2002

aku bicara...
pada orang mati
orang yang sudah dinyatakan mati
tapi aku mengajaknya bicara

saat ia akan dikerandakan dengan tangannya
terlipat di dada
huja turun deras dan lebat

aku menagis melihatnya
ia masih berusaha meronta
aku berfikir...matikah orang itu?
mengapa ia meronta meminta tolong
dan mengapa ia dikerandakan untuk dikubur

disaat kuberfikir...
tiba-tiba!
ia berdiri dari kerandanya berjalan menuju ke arahku
ia kehujanan tubuhnya goyah terhuyung-huyung
hingga akhirnya benar-benar mati tak bergerak
setelah menimpa tepat di bahuku

aku menjerit...!!!
dan suara televisi membangunkanku
ternyata sudah pukul 06.00 pagi
apa ini?

kerendahan hati 2

mari kita nobatkan keluhuran budi
mari kita bersikap bersih seperti kanak-kanak
marilah kita bersikap jujur

kejahatan itu sia-sia dan palsu
marilah kita banggakan kebajikan dan
diatas segala-galanya

janganlah meninggalkan kemanusiaan kita
janganlah kita memandang rendah sekalipun
kepada perempuan yang bukan ibu,
bukan saudara ,bukan istri dan bukan anak
janganlah kita membatasi penghargaan kepada keluarga kita dan
jangan pula mengurangi kelembutan hanya untuk
egoisme pribadi belaka

karena...
di surga ada kegembiraan yang lebih banyak
bagi seseorang pembuat dosa yang bertobat
daripada untuk sembilan puluh sembilan orang
yang tidak memerlukan tobat

kerendahan hati

kasihan mereka....!
kalau kita tidak dibenarkan mencintai mereka
pasti,mengasihipun dianggap salah
kita mengasihani orang buta yang belum pernah
melihat cahaya siang
orang tuli yang tidak pernah mendengar merdunya
harmoni alam
orang bisu yang tidak pernah berkesempatan
mengucapkan apa yang menggetarkan jiwanya

tetapi...
dengan berselubung kesopanan palsu
kita dilarang mengasihani
kebutaan hati
ketulian jiwa
dan kebisuan nurani
yang menyebabkan mahluk-mahluk malang itu

tidak mampu
melihat dan mengenali
keindahan kemanusiaannya sendiri
tidak mampu
mendengar suara Tuhan
atau...
mengucapkan bahasa murni tentang kesetiaan dan
cinta....