tuturkatanya lembut lugas jelas,sesekali ada lelucon ringan pencair suasana.
senyum simpul dan lirikan mata yang ditujukannya padaku,
senyum simpul dan lirikan mata yang ditujukannya padaku,
ups!..membuatku malu setengah mati.senyuman itu seolah berkata ,
" kapan kamu akan tinggalkan tabiat kekanakkanmu?,kapan kamu mau dewasa?,terimalah,bersabarlah".
spontan saja pikiranku berontak tak terima,
" aduuhh..itu sulit kulakukan,berapapun umurku dulu kini dan nanti".
aku seolah anak kecil yang merengek berkeluhkesah tak berdaya,saat sowan dihadapannya.
"atau bolehkah aku memohon,jangan melirikku dengan senyum mematikan itu?".
belum selesai pikiranku memprotes beliau berkata ,
"awakmu kui sumeh gawe seneng sing nyawang,mosok iyo ora iso nyenengno awakmu dewe.."
"awakmu kui sumeh gawe seneng sing nyawang,mosok iyo ora iso nyenengno awakmu dewe.."
kali ini beliau tersenyum lebih lebar sedikit ditahan tapi pandangannya entah kemana.
~ terimakasih sudah demikian sabar mengingatkan,membimbingku selama ini.
terimakasih,terimakasih,terimakasih
terimakasih,terimakasih,terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar