aku
dengan keterbatasanku
sebagai perempuan dalam intimidasi adat
norma ketimuran,semakin terpojok
terpuruk tanpa daya
aku
menginginkannya darimu
tapi aku melihat kerapuhan,kebingungan,
ketidakpastian,mata yang menerawang kosong
dan keputusasaan
lalu apa yang kudapat
mimpi buruk itu semakin nyata
aku
semakin penasaran dengan jawaban itu
kudapatkan beribu-ribu kata yang menghasilkan
perenungan,pemahaman,dan kesadaran lebih mendalam
tentang keruhnya sebuah batin
semua itu semakin kutakmampu mentoleransi keadaanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar